Rabu, 05 April 2017

ISLAM DAN ILMU BIOLOGI

ISLAM DAN ILMU BIOLOGI
A.     Ilmu Biologi
Biologi memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek, persoalan dan metodenya. Di dalam struktur keilmuan menurut BSCS persoalan yang dikaji dalam Biologi meliputi 9 tema dasar yaitu : (1). Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/penemuan, (2) sejarah konsep biologi, (3) evolusi, (4). Keanekaragaman dan keseragaman, (5) genetic dan keberlangsungan hidup, (6). Organisme dan lingkungan, (7) perilaku, (8) struktur dan fungsi dan (9) regulasi.

Mempelajari biologi dilakukan dengan metode ilmiah. Metode ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah, yaitu:
1)Fakta     : tumbuhan bergerak, hewan beranak
2)Konsep    : fotosintesis, pertumbuhan, reproduksi
3)Prinsip   : fotosintesis menghasilkan oksigen
4)Prosedur  : penggunaan mikroskop, penggunaan thermometer
5)Teori     : teori evolusi, teori biogenesis, teori neobiogenesis
6)Hukum dan postulat: Hukum Mendel, hukum Hardy-Weinberg, Postulat Koch.

B.     Islam dan Biologi
     Di dalam Al-Quran ditemukan sangat banyak ayat yang berbicara tentang makhluk hidup yang menjadi lingkup pembahasan biologi, khususnya tentang manusia. Manusia diungkap Al-Quran dalam berbagai dimensi, mulai dari asal mulanya, reproduksi, perkembangannya dari lahri hinggi akhir hayatnya sampai pada kehidupan akhir di akhirat nanti.

Hubungan Islam dan biologi juga banyak terdapat dalam persoalan-persoalannya.
Diantaranya adalah:
B.1. Keanekaragaman dan Keberagaman
Masing-masing dari makhluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan dengan makhluk hidup yang lain. Persamaan dan perbedaan antar makhluk hidup menjadi ciri-ciri untuk membedakannya dengan yang lain. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup merupakan faktor pembeda dari banyaknya makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. 


Ciri-ciri yang nampak dapat menimbulkan keanekaragaman fenotif (sifat yang tampak pada individu). Beberapa contoh keanekaragaman morfologis dari makhluk hidup itu misalnya:
- Pada manusia: keanekaragaman dalam sosok tubuh, raut muka, tinggi badan, bentuk               hidung, bentuk bibir, dan sebagainya
- Pada hewan :  keanekaragaman dalam besar tubuh, warna bulu, sifat bertelur atau tidak           dan sebagainya
- Pada tumbuhan: keanekaragaman warna bunga, bentuk daun, kelebatan buah dan                    sebagainya.

Keanekaragaman hewan sudah diterangkan oleh Allah di dalam Al-Quran  pada surat {An-Nur ayat 45} 
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.
Allah juga menerangkan keanekaragaman tumbuhan di dalam surat {Abasa: 27-32} yang artinya:
"Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaetun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat dan buah-buahan serta rumput-rumputan untuk kesenanganmu dan untuk binatang ternakmu".
Bagi manusia, ciri-ciri seseorang dapat dikenali melalui sidik jarinya. Sidik jari menjadi identitas yang sangat penting untuk mengenali seseorang. Di dalam keunikan ini Allah SWT menerangkan di dalam surat {Al-Qiyamah: 4}, artinya:
"Bukankah demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun ujung-ujung jarinya dengan sempurna"



B.2. Genetika dan Embriologi
Genetika adalah salah satu golongan ilmu biologi yang mempelajari turun-temurunnya sifat-sifat induk atau orang tua kepada keturunannya. Genetika berkembang pesat sejak permulaan abad -20. Di bidang kedokteran, genetika mempunyai lingkup sangat luas antara lain membahas tentang aspek keluarga, antara lain penentuan jenis kelamin bayi.
Di dalam Al-Quran Allah menerangkan:
"Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan"  {Q.S. An-Nujum, 53:45-46}.

Ilmu genetika yang berkembang dewasa ini membenarkan firman Allah di atas. Kini telah diketahui manusia bahwa yang berperan dalam penentuan jenis kelamin seorang anak adalah orang tua laki-laki. Di dalam penentuan jenis kelamin, kromosom Y yang dimiliki ayah yang akan berperan. Manusia mempunyai 46 buah kromosom, terdiri dari 44 (22 pasang) autosom dan 2 (1 pasang) kromosom kelamin. Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom –X atau dapat dituliskan formulanya 22AAXX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom, 1 kromosom X dan 1 kromosom –Y, maka formulanya 22AAXY. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat kelaki-lakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu kromosom kelamin kedua orang tua. Jadi, dua kromosom X pada ibu akan berpasangan dengan salah satu kromosom kelamin ayah. Pasangan tersebut dapat berbentuk XX dan XY. Jika kromosom X dari ibu berpasangan dengan kromosom X dari ayah (XX) maka anak yang akan lahir adalah anak perempuan dan jika kromosom X dari ibu berpasangan dengan kromosom Y dari ayah (XY) maka akan lahir anak laki-laki. Dari penjelasan di atas, keyakinan bahwa penyebab lahirnya anak dengan jenis kelamin tertentu ditentukan oleh orang tua laki-laki. Seperti yang telah diterangkan Allah bahwa anak tidak akan lahir kecuali setelah air mani (sperma) dari orangtua laki-laki dipancarkan. Di dalam embriologi, peran orang tua laki-lai yang menghasilkan sperma dan orang tua perempuan yang menghasilkan ovum sama pentingnya. Jika di dalam genetika hanya menentukan jenis kelamin, keilmuan embriologi menerangkan perkembangan janin anak setelah sperma dan ovum bersatu. Oleh karena itu, setelah penentuan jenis kelamin akan diterangkan juga tentang perkembangan janin. Perkembangan janin di dalam rahim seorang ibu dimulai sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Peleburan sel telur dengan sperma disebut dengan zigot. Zigot berkembang menjadi embrio dan embrio menjadi fetus.

Di dalam Al-Quran tahapan-tahapan perkembangan bayi diterangkan di dalam surat {Al-Mukminun, 23: 12-14}
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu dari air mani (yang disimpan) dalam tempat kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik".

Tahapan-tahapan perkembangan manusia tersebut adalah:
1. Nutfah
Kata nutfah secara harfiah berarti setetes cairan. Di dalam Al- Qur’an nutfah adalah cairan yang dipancarkan ( ke dalam rahim). Cairan yang dipancarkan adalah perpaduan dari dua cairan ( sperma dan ovum). Perpaduan ini disebut sebagai nutfah amsyaj{Q.S. Surat Al-Insan (76): 2} Nutfah amsyaj berkembang dengan dibekali ciri- ciri dan sifat tertentu. {Q.S. Surat {‘Abasa (80): 17-19} Dalam embriologi disebut dengan istilah pra pembentukan dimana manusia mewarisi gen dari bapak dan ibunya. (Hal 58 - 64) Spermatozoa yang ditumpahkan tidak semua berhasil membuahi ovum. Hanya satu dari jumlah besar yang akan membuahi ovum untuk membentuk zigot yang selanjutnya tumbuh menjadi bayi. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak dari keseluruhan cairan ( yang ditumpahkan) manusia dibuat, tetapi dari sebagian kecilnya saja.” {HR. Muslim}
2.  Alaqah
Alaqah berarti sesuatu yang melekat kepada sesuatu yang lain. Begitu pembuahan diselesaikan oleh sperma, ovum yang telah dibuahi segera mengadakan pembelahan secara berturut- turut, membentuk sel- sel yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ketiga, 12-16 sel seperti ini terbentuk dalam mode seperti mulberi dan karena itu bernama morula, yang tumbuh dan menjadi terisi dengan cairan dari dalam yang membentuk bola. Struktur seperti ini disebut blastula dan rongga yang terisi dengan cairan itu disebut blastocoele. ( Hal : 69) Allah berfirman :
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan dalam tempat yang kokoh ( rahim) {Q.S.Al-Mu’minun (23):13}
Nutfah yang telah bercampur ( pembuahan) akan disimpan di dalam tempat yang kokoh. Saat ini tempat itu lebih dikenal dengan sebutan rahim ( uterus). Blastula mencapai rahim pada hari ke-4 hingga ke-5 dan tinggal bebas di dalam sekresi rahim selama 2 hari selanjutnya sebelum melekat dan implantasi pada dinding rahim. Proses implantasi blastosista ke dalam endometrium membutuhkan waktu 5 hari, yaitu dari hari ke-7 hingga ke-12 dan seperti yang dikatakan Keith Moore dalam bukunya The Developing Human: “Implantasi blastosista adalah sifat khas pada tahap ini.  Pada hari ke-10 sesudah pembuahan, blastosista cenderung sama sekali bersembunyi atau menghilang. Ini tepat seperti yang digambarkan Al-Qur’an dimana alaqah menghilang di dalam rahim. Allah berfirman :
“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.”
3. Mudlghah
Mudigah artinya adalah gumpalan yang telah dikunyah. Setelah embrio memasuki minggu ke-4 bentuknya menyerupai daging yang digigit. Terdapat bekas gigitan yang nyata dipermukaannya. ( Hal 79 - 85) Pada mudigah terdapat pembentukan somit. Somit, sebagaimana dikatakan Hamilton, Boyd dan Mossman, adalah gambaran menyolok pada embrio pada periode yang sedang dipertimbangkan dan mudah dilihat pada kontur permukaan. Somit merupakan dasar yang darinya sebagian besar tulang rangka aksial dan otot dikembangkan. Al-Qur’an membagi mudigah menjadi mudigah mukhallaqah dan ghoiru mukhallaqah, {Q.S. Surat Al- Hajj (22) : 5} yaitu yang berdiferensiasi dan yang tidak berdiferensiasi. Pada tahap mudigah ini (minggu ke-4 hingga ke-8) sel embrio mengalami puncak diferensiasi menjadi sejumlah jaringan dan organ spesifik. Langman mengatakan:
“Semua organ dan sistem organ utama dibentuk selama minggu keempat hingga kedelapan. Oleh karena itu, periode ini juga disebut periode organogenesis. Itulah saat embrio paling rentan terhadap faktor- faktor yang menggangu perkembangan dan kebanyakan malformasi kongenital yang terlihat pada waktu lahir didapatkan asalnya selama periode kritis ini.”

Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Ketika 42 hari berlalu setelah nutfah berada di dalam rahim, Allah mengirimkan malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulangnya. Kemudian malaikat bertanya: Wahai Allah, anak laki- laki atau anak perampuan? Allah menentukan apa yang diinginkan-Nya.” {H.R. Muslim}

Sudah terkenal bahwa peride ini (6 minggu) mengalami puncak organogenesis yang melaluinya sistem pendengaran, sistem penglihatan, tulang, daging, dan kulit ditetapkan. Hal ini dengan cepat diikuti oleh diferensiasi gonad menjadi testis dan ovarium.
4. Pembentukan Tulang dan Daging
Somit berkembang menjadi sistem kerangka yang dibalut oleh otot (daging). Somit berdiferensiasi dan membentuk sklerotom (prekursor tulang) ditetapkan lebih dahulu, diikuti oleh mitom (prekursor otot). Yang terakhir ditutupi oleh prekursor kulit (dermatom). Al-Qur’an menggambarkan bahwa pembentukan tulang lebih dulu dari pembentukan daging.
Al-Qur’an menyatakan bahwa pembentukan tulang mendahului otot. Sekali tulang diciptakan, ia dibalut oleh otot. Allah berfirman :
“Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” {Q.S. Al-Mu’minun (23) :14}

Dalam masa ini embrio ditentukan jenis kelaminnya. Jenis kelamin embrio ditentukan oleh tiga tingkatan, yaitu :
Pertama, tingkatan gen. Ketika terjadi pembuahan, gamet laki- laki bersatu dengan gamet betina. Gamet laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bakal embrio. Jika sperma yang membuahi membawa kromosom Y maka hasilnya adalah anak laki-laki. Jika sperma yang membuahi membawa kromosom X maka hasilnya adalah anak perempuan. Di dalam Al-Qur’an diterangkan :
“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” {Q.S. Surat An-Najm (53): 45 - 46}
Kedua, pada tingkatan gonade. Ini ditentukan pada minggu ke-7 dan ke-8. Al-Qur’an telah membicarakan gonade sejak dahulu. Allah berfirman :
“Maka hendaklah manusia memparhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati). Pada hari dinampakkan segala rahasia.” {Q.S. Surat At-Thoriq (86):5 - 9}

Ayat di atas dengan jelas telah memberitahukan tempat pembentukan gonade manusia. Ahli tafsir mengatakan bahwa pembentukan gonade seksual baik laki-laki maupun perempuan berasal dari tempat di antara tulang belakang dan tulang rusuk, yaitu sulbi. Tonjolan genitalia muncul pertama kali pada embrio berusia 4 minggu. Titik ini sangat penting karena Nabi Muhammad SAW menyatakan di dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa malaikat diperintah untuk menciptakan kelamin embrio pada hari ke-40 hingga ke-42. Langman (1975) menyatakan : “ Pada minggu keenam perkembangan, sel-sel awal (germ) primordial masuk ke tonjolan genitalia. Jika gagal mencapai tonjolan genitalia, gonde tidak berkembangan di disgenesi gonade adalah sindrom terkenal pada wanita.”
Ketiga, pembentukan alat kelamin luar. Pada akhir minggu ke-6, alat kelamin luar laki-laki maupun perempuan identik dan tidak mungkin untuk membedakannya. Disinilah pentingnya hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dimana malaikat mauk ke dalam rahim pada hari ke-40 hingga ke-42 dan bertanya: Wahai Tuhan, apakah anak laki-laki ataukah anak perempuan? Dan Tuhan menentukan apa yang dikehendaki-Nya.”

1 komentar:

Prinsip-Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Materi Belajar Disesuaikan Kebutuhan Peserta Didik

Makalah Prinsip-Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Materi Belajar Disesuaikan Kebutuhan Peserta Didik DISUSUN       OLEH KELOMP...