ISLAM
DAN ILMU BIOLOGI
Biologi memiliki karakteristik khusus yang
berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek, persoalan dan metodenya. Di dalam
struktur keilmuan menurut BSCS persoalan yang dikaji dalam Biologi meliputi 9
tema dasar yaitu : (1). Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/penemuan, (2)
sejarah konsep biologi, (3) evolusi, (4). Keanekaragaman dan keseragaman, (5)
genetic dan keberlangsungan hidup, (6). Organisme dan lingkungan, (7) perilaku,
(8) struktur dan fungsi dan (9) regulasi.
Mempelajari biologi dilakukan dengan
metode ilmiah. Metode ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah, yaitu:
1)Fakta
: tumbuhan bergerak, hewan
beranak
2)Konsep
: fotosintesis, pertumbuhan,
reproduksi
3)Prinsip : fotosintesis menghasilkan oksigen
4)Prosedur
: penggunaan mikroskop, penggunaan thermometer
5)Teori
: teori evolusi, teori
biogenesis, teori neobiogenesis
6)Hukum
dan postulat: Hukum Mendel, hukum Hardy-Weinberg, Postulat Koch.
Mempelajari biologi dilakukan dengan
metode ilmiah. Metode ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah, yaitu:
B. Islam
dan Biologi
Di dalam Al-Quran ditemukan sangat banyak
ayat yang berbicara tentang makhluk hidup yang menjadi lingkup pembahasan
biologi, khususnya tentang manusia. Manusia diungkap Al-Quran dalam berbagai
dimensi, mulai dari asal mulanya, reproduksi, perkembangannya dari lahri hinggi
akhir hayatnya sampai pada kehidupan akhir di akhirat nanti.
B.1.
Keanekaragaman dan Keberagaman
Masing-masing dari makhluk hidup memiliki
persamaan dan perbedaan dengan makhluk hidup yang lain. Persamaan dan perbedaan
antar makhluk hidup menjadi ciri-ciri untuk membedakannya dengan yang lain.
Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup merupakan faktor
pembeda dari banyaknya makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT.
Ciri-ciri yang nampak dapat menimbulkan
keanekaragaman fenotif (sifat yang tampak pada individu). Beberapa contoh
keanekaragaman morfologis dari makhluk hidup itu misalnya:
- Pada manusia: keanekaragaman dalam sosok
tubuh, raut muka, tinggi badan, bentuk hidung, bentuk bibir, dan sebagainya
- Pada hewan : keanekaragaman dalam besar tubuh, warna bulu,
sifat bertelur atau tidak dan sebagainya
- Pada tumbuhan: keanekaragaman warna bunga,
bentuk daun, kelebatan buah dan sebagainya.
Keanekaragaman hewan sudah diterangkan
oleh Allah di dalam Al-Quran pada surat {An-Nur ayat 45}
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis
hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya
dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki.
Allah juga menerangkan keanekaragaman
tumbuhan di dalam surat {Abasa: 27-32} yang artinya:
"Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi
itu, anggur dan sayur-sayuran, zaetun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat
dan buah-buahan serta rumput-rumputan untuk kesenanganmu dan untuk binatang
ternakmu".
Bagi manusia, ciri-ciri seseorang dapat
dikenali melalui sidik jarinya. Sidik jari menjadi identitas yang sangat
penting untuk mengenali seseorang. Di dalam keunikan ini Allah SWT menerangkan di dalam surat {Al-Qiyamah: 4},
artinya:
"Bukankah demikian, sebenarnya Kami kuasa
menyusun ujung-ujung jarinya dengan sempurna"
B.2.
Genetika dan Embriologi
Genetika adalah salah satu golongan ilmu
biologi yang mempelajari turun-temurunnya sifat-sifat induk atau orang tua
kepada keturunannya. Genetika berkembang pesat sejak permulaan abad -20. Di
bidang kedokteran, genetika mempunyai lingkup sangat luas antara lain membahas
tentang aspek keluarga, antara lain penentuan jenis kelamin bayi.
Di dalam Al-Quran Allah menerangkan:
"Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan
laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan" {Q.S. An-Nujum,
53:45-46}.
Ilmu
genetika yang berkembang dewasa ini membenarkan firman Allah di atas. Kini
telah diketahui manusia bahwa yang berperan dalam penentuan jenis kelamin
seorang anak adalah orang tua laki-laki. Di dalam penentuan
jenis kelamin, kromosom Y yang dimiliki ayah yang akan berperan. Manusia mempunyai 46 buah kromosom,
terdiri dari 44 (22 pasang) autosom dan 2 (1 pasang) kromosom kelamin. Seorang
perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom –X atau dapat
dituliskan formulanya 22AAXX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom, 1
kromosom X dan 1 kromosom –Y, maka formulanya 22AAXY. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode
sifat kelaki-lakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode
sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari
penggabungan silang salah satu kromosom kelamin kedua orang tua. Jadi, dua
kromosom X pada ibu akan berpasangan dengan salah satu kromosom kelamin ayah.
Pasangan tersebut dapat berbentuk XX dan XY. Jika kromosom X dari ibu
berpasangan dengan kromosom X dari ayah (XX) maka anak yang akan lahir adalah
anak perempuan dan jika kromosom X dari ibu berpasangan dengan kromosom Y dari
ayah (XY) maka akan lahir anak laki-laki. Dari penjelasan di atas, keyakinan bahwa
penyebab lahirnya anak dengan jenis kelamin tertentu ditentukan oleh orang tua laki-laki.
Seperti yang telah diterangkan Allah bahwa anak tidak akan lahir kecuali
setelah air mani (sperma) dari orangtua laki-laki dipancarkan. Di dalam embriologi, peran orang tua
laki-lai yang menghasilkan sperma dan orang tua perempuan yang menghasilkan
ovum sama pentingnya. Jika di dalam genetika hanya menentukan jenis kelamin,
keilmuan embriologi menerangkan perkembangan janin anak setelah sperma dan ovum
bersatu. Oleh karena itu, setelah penentuan jenis kelamin akan diterangkan juga
tentang perkembangan janin. Perkembangan janin di dalam rahim seorang ibu
dimulai sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Peleburan sel telur
dengan sperma disebut dengan zigot. Zigot berkembang menjadi embrio dan embrio
menjadi fetus.
Di dalam Al-Quran tahapan-tahapan
perkembangan bayi diterangkan di dalam surat {Al-Mukminun, 23: 12-14}
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu dari air mani (yang disimpan) dalam tempat kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik".
Tahapan-tahapan perkembangan manusia
tersebut adalah:
1. Nutfah
Kata nutfah secara harfiah berarti
setetes cairan. Di dalam Al- Qur’an nutfah adalah cairan yang
dipancarkan ( ke dalam rahim). Cairan yang dipancarkan adalah perpaduan dari
dua cairan ( sperma dan ovum). Perpaduan ini disebut sebagai nutfah amsyaj. {Q.S. Surat Al-Insan (76): 2} Nutfah amsyaj berkembang dengan dibekali ciri- ciri dan sifat tertentu. {Q.S. Surat {‘Abasa (80): 17-19} Dalam embriologi disebut dengan istilah pra pembentukan dimana manusia mewarisi
gen dari bapak dan ibunya. (Hal 58 - 64) Spermatozoa yang ditumpahkan tidak semua
berhasil membuahi ovum. Hanya satu dari jumlah besar yang akan membuahi ovum
untuk membentuk zigot yang selanjutnya tumbuh menjadi bayi. Nabi Muhammad SAW
bersabda:
“Tidak dari keseluruhan cairan ( yang
ditumpahkan) manusia dibuat, tetapi dari sebagian kecilnya saja.” {HR. Muslim}
2. Alaqah
Alaqah berarti sesuatu yang melekat kepada
sesuatu yang lain. Begitu pembuahan diselesaikan oleh sperma, ovum yang telah
dibuahi segera mengadakan pembelahan secara berturut- turut, membentuk sel- sel
yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ketiga, 12-16 sel seperti ini
terbentuk dalam mode seperti mulberi dan karena itu bernama morula, yang
tumbuh dan menjadi terisi dengan cairan dari dalam yang membentuk bola.
Struktur seperti ini disebut blastula dan rongga yang terisi dengan
cairan itu disebut blastocoele. ( Hal : 69) Allah berfirman :
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani ( yang disimpan dalam tempat yang kokoh ( rahim) {Q.S.Al-Mu’minun (23):13}
Nutfah yang telah bercampur ( pembuahan)
akan disimpan di dalam tempat yang kokoh. Saat ini tempat itu lebih dikenal
dengan sebutan rahim ( uterus). Blastula
mencapai rahim pada hari ke-4 hingga ke-5 dan tinggal bebas di dalam sekresi
rahim selama 2 hari selanjutnya sebelum melekat dan implantasi pada dinding
rahim. Proses implantasi blastosista ke dalam endometrium membutuhkan waktu 5
hari, yaitu dari hari ke-7 hingga ke-12 dan seperti yang dikatakan Keith Moore
dalam bukunya The Developing Human: “Implantasi blastosista adalah sifat
khas pada tahap ini. Pada hari ke-10 sesudah pembuahan,
blastosista cenderung sama sekali bersembunyi atau menghilang. Ini tepat
seperti yang digambarkan Al-Qur’an dimana alaqah menghilang di dalam
rahim. Allah berfirman :
“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh
setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan bertambah. Dan
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.”
3. Mudlghah
Mudigah artinya adalah
gumpalan yang telah dikunyah. Setelah embrio memasuki minggu ke-4 bentuknya
menyerupai daging yang digigit. Terdapat bekas gigitan yang nyata
dipermukaannya. ( Hal 79 - 85) Pada mudigah terdapat pembentukan somit.
Somit, sebagaimana dikatakan Hamilton, Boyd dan Mossman, adalah gambaran
menyolok pada embrio pada periode yang sedang dipertimbangkan dan mudah dilihat
pada kontur permukaan. Somit merupakan dasar yang darinya sebagian besar tulang
rangka aksial dan otot dikembangkan. Al-Qur’an membagi mudigah menjadi mudigah
mukhallaqah dan ghoiru mukhallaqah, {Q.S. Surat Al- Hajj (22) : 5} yaitu yang berdiferensiasi dan yang tidak berdiferensiasi. Pada tahap mudigah
ini (minggu ke-4 hingga ke-8) sel embrio mengalami puncak diferensiasi menjadi
sejumlah jaringan dan organ spesifik. Langman mengatakan:
“Semua organ dan sistem organ utama
dibentuk selama minggu keempat hingga kedelapan. Oleh karena itu, periode ini
juga disebut periode organogenesis. Itulah saat embrio paling rentan terhadap
faktor- faktor yang menggangu perkembangan dan kebanyakan malformasi kongenital
yang terlihat pada waktu lahir didapatkan asalnya selama periode kritis ini.”
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Ketika 42 hari berlalu setelah nutfah
berada di dalam rahim, Allah mengirimkan malaikat untuk membentuknya dan
menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulangnya. Kemudian
malaikat bertanya: Wahai Allah, anak laki- laki atau anak perampuan? Allah
menentukan apa yang diinginkan-Nya.” { H.R. Muslim}
Sudah terkenal bahwa peride ini (6 minggu)
mengalami puncak organogenesis yang melaluinya sistem pendengaran, sistem
penglihatan, tulang, daging, dan kulit ditetapkan. Hal ini dengan cepat diikuti
oleh diferensiasi gonad menjadi testis dan ovarium.
4. Pembentukan Tulang dan Daging
Somit berkembang menjadi sistem kerangka
yang dibalut oleh otot (daging). Somit berdiferensiasi dan membentuk sklerotom
(prekursor tulang) ditetapkan lebih dahulu, diikuti oleh mitom (prekursor
otot). Yang terakhir ditutupi oleh prekursor kulit (dermatom). Al-Qur’an
menggambarkan bahwa pembentukan tulang lebih dulu dari pembentukan daging.
Al-Qur’an menyatakan bahwa pembentukan
tulang mendahului otot. Sekali tulang diciptakan, ia dibalut oleh otot. Allah
berfirman :
“Lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” { Q.S. Al-Mu’minun (23) :14}
Dalam masa ini embrio ditentukan jenis
kelaminnya. Jenis kelamin embrio ditentukan oleh tiga tingkatan, yaitu :
Pertama, tingkatan
gen. Ketika terjadi pembuahan, gamet laki- laki bersatu dengan gamet betina.
Gamet laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bakal embrio. Jika sperma yang
membuahi membawa kromosom Y maka hasilnya adalah anak laki-laki. Jika sperma
yang membuahi membawa kromosom X maka hasilnya adalah anak perempuan. Di dalam
Al-Qur’an diterangkan :
“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” { Q.S. Surat An-Najm (53): 45 - 46}
Kedua, pada
tingkatan gonade. Ini ditentukan pada minggu ke-7 dan ke-8. Al-Qur’an telah
membicarakan gonade sejak dahulu. Allah berfirman :
“Maka hendaklah manusia memparhatikan dari
apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar. Yang keluar dari
antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah
benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati). Pada hari
dinampakkan segala rahasia.” {Q.S. Surat At-Thoriq (86):5 - 9}
Ayat di atas dengan jelas telah
memberitahukan tempat pembentukan gonade manusia. Ahli tafsir mengatakan bahwa pembentukan
gonade seksual baik laki-laki maupun perempuan berasal dari tempat di antara
tulang belakang dan tulang rusuk, yaitu sulbi. Tonjolan genitalia muncul
pertama kali pada embrio berusia 4 minggu. Titik ini sangat penting karena Nabi
Muhammad SAW menyatakan di dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa
malaikat diperintah untuk menciptakan kelamin embrio pada hari ke-40 hingga
ke-42. Langman (1975) menyatakan : “ Pada minggu keenam perkembangan, sel-sel awal (germ) primordial
masuk ke tonjolan genitalia. Jika gagal mencapai tonjolan genitalia, gonde
tidak berkembangan di disgenesi gonade adalah sindrom terkenal pada wanita.”
Ketiga, pembentukan
alat kelamin luar. Pada akhir minggu ke-6, alat kelamin luar laki-laki maupun
perempuan identik dan tidak mungkin untuk membedakannya. Disinilah pentingnya
hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dimana malaikat mauk ke
dalam rahim pada hari ke-40 hingga ke-42 dan bertanya: Wahai Tuhan, apakah anak
laki-laki ataukah anak perempuan? Dan Tuhan menentukan apa yang
dikehendaki-Nya.”
masyaallah...terima kasih telah membagi ilmunya...
BalasHapus